Busana muslimah syar'i

October 05, 2011

Sebenernya pengen ngeposting dzikir pagi dan petang cuma blm tau caranya posting tulisan arab*Maklum sedikit gaptek, hehe...
Sekarang ini orang berjilbab sudah banyak ditemui di sekolah-sekolah, kantor, universitas, mall, dan tempat umum lainnya. Tapi aku lihat masih sangat jarang berbusana muslim yang benar-benar sesuai syariat islam. Dan kalau ada perempuan berbusana muslim syar'i pasti akan banyak yang bilang tidak modis atau apalah. Padahal mereka itulah perempuan2 luar biasa, sudah menjadi kodratnya perempuan itu suka berdandan, suka terlihat cantik, suka pada baju-baju dan perhiasan. Sedangkan mereka sudah tidak peduli lagi dengan pakaian dengan berbagai warna dan model yang menarik. Aku kadang merasa malu jika melihat wanita muslimah dengan pakaian syar'i. Subhanalloh aku belum bisa seperti itu, aku baru dalam tahap memperbaiki busanaku. Berjilbab itu merupakan kewajiban bagi wanita sesuai firman Allah dalam Al Quran. Disini aku tidak akan membahas betapa banyaknya wanita yang belum memakai jilbab karena berbagai alasan, tetapi bagaimana sebenarnya busana muslim yang bener itu sangat sulit bagiku.
Aku mulai memakai jilbab saat di bangku SMP saat itu masih jarang yang berjilbab, dan saat itu pula aku belum memaknai apa itu jilbab dan baju muslim aku memakai karena background keluargaku. Aku masih tidak peduli dengan jilbab kecil, celana, baju2 ketat yang penting pakai jilbab. Yah, saat itu aku juga gak pernah berfikir berpakaian seperti itu untuk mengikuti tren krn aku juga belum terlalu tau tren. Ketika di SMA semakin banyak yang berjilbab bahkan hampir semua berjilbab musti bukan sekolah islam. Saat itu aku sudah mulai memperhatikan penampilan dan sedikit mengikuti tren, seperti suka pake dress,legging, tight,dsb. Padahal dari dulu bapak sama ibu sudah melarang aku untuk memakai celana krn celana itu selain ketat juga menyerupai pakaian laki2. Akantetapi, dengan berdalih berbagai alasan: gak punya rok lah, kl rok harus banyak krn hrs mix n match warna lah, ribet, dsb. Saat mulai kuliah, aku mulai berusaha memperbaiki pakaian dan jilbabku. Mungkin seiring dg kedewasaan umur aku mulai berpikir sebenarnya kedua orang tuaku itu melarang aku pakai celana adalah untuk kebaikan aku sendiri, bukan untuk mereka aku mulai sadar untuk apa aku hidup kalo enggak untuk berbuat kebaikkan karena umur siapa yang tahu. Aku mulai meninggalkan si celana2 itu, tapi untuk acara2 yang aku anggap ribet aku masih memakainya. Tapi suatu ketika aku tersadar aku menganggap ribet karena aku sudah mengklaim ribet dulu, aku coba buat si acara2 ribet untuk memakai rok, astagfirulloh ternyata ribet itu hanya prasangkaku saja. Setelah kasus omel-omelan celana selesai kini beralih ke kerudung tipis, saat ini kerudung yang berjenis paris hampir semua orang memakainya termasuk aku dan kebiasaan itu belum hilang. InsyaAllah kepengin sekali menyetop memakainya, ttp belum bisa. Lagi2 setiap diomelin saya berdalih lagi dengan alasan murah jadi bisa punya banyak, sebenarnya aku tau itu alasan yang tidak masuk akal. Semoga tahun ini bisa memperbaikinya. Masalahku lagi adalah si kaos kaki, aku tahu kaki itu aurat tp krn banyak bisikan setan entah kenapa baru akhir2 ini aku tidak menyepelekan tp kalau untuk keluar2 hanya buat ke warung pun masih susah memakainya. Busana muslim yang syar'i itu sebenarnya sangat menjaga perempuan dari fitnah, dan fitnah itu kini ada dimana-mana ditambah banyak perempuan yang tidak menjaga auratnya sehingga banyak kasus yang tidak diinginkan. Saat ini yang berjilbab banyak tp tetep ketat,tipis, dan menarik untuk dilihat. Padahal syarat busana muslim itu tidak tipis, tidak ketat, kerudung diulur sampai ke dada, dan hindari warna2 mencolok yang menarik perhatian. Aku sangat salut kepada banyak dari keluarga saya yang bener2 menjaga busananya, setiap berpakaian selalu tiga lapis yaitu celana panjang, daster panjang tipis, gamis warna gelap, dan kerudung panjang warna gelap juga dan biasanya sampai menutupi tangan karena sebenarnya yg boleh dilihat adalah muka dan telapak tangan bukan punggung tangan, kaos kaki, ada beberapa yang memakai cadar. Subhanalloh betapa mereka sangat menjaga terhadap auratnya. Bahkan anak2 kecil pun sudah dibiasakan seperti itu. Kalau melihat mereka aku benar2 malu. Ya Allah tutupilah aurat dan apa2 yang tidak pantas untuk dilihat, insyaAlloh aku akan terus memperbaiki pakaianku meski bertahap.

You Might Also Like

2 comments

  1. nice post! yang susah nih mencegah tabaruj, secara aku doyan dandan, masih suka pake baju bagus warna warni.. tp yah sebisa mungkin ga terlalu mencolok (mudah-mudahan). yang susah lagi adalah profesi aku kali yah, kalo megang pasien kerudungnya panjang2 kadang ga boleh karena bisa menjuntai ke muka pasien pas merika, kalo operasi juga kan tangan harus steril dan ringkes dari kain-kain yang terlalu menjulur. yah cuma bisa doa aja semoga Allah memberi keringanan hehe.. yuk sama2 belajar yaaa *huggss

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya, aku juga hobi dandan dan suka baju yg warna2 ngejreng :P
      susah banget emang menghindari yg itu kynya naluri cewek memang gitu ya seneng dandan sm baju2 yg bagus,hehe

      Delete

I'm happy to read and reply your comment^^

Subscribe